AJWI, Rabat - Liberia hari ini menegaskan kembali dukungannya terhadap integritas wilayah dan kedaulatan Maroko atas semua wilayahnya, termasuk provinsi-provinsi selatannya di Sahara Barat.
Liberia menyampaikan posisi teguhnya dalam pernyataan bersama menyusul pembicaraan antara Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita dan mitranya dari Liberia Sara Beysolow Nyanti.
Dalam pernyataan bersama tersebut, menteri Liberia Beysolow Nyanti memperbarui dukungan negaranya terhadap Rencana Otonomi Maroko, dengan menggambarkannya sebagai "satu-satunya solusi yang dapat diandalkan dan realistis" untuk mengakhiri pertikaian atas Sahara Barat.
Ia juga menyatakan dukungannya terhadap PBB sebagai kerangka kerja eksklusif untuk mencapai solusi yang realistis, praktis, dan permanen atas pertikaian atas Sahara Barat.
Nyanti menambahkan bahwa Liberia "sangat bangga dengan hubungan dan kemitraan" yang terjalin antara kedua negara.
Sementara itu, Menlu Maroko menyampaikan apresiasinya atas dukungan Liberia yang teguh dan tak tergoyahkan bagi integritas teritorial Maroko.
Ia juga mengingat bahwa Liberia merupakan bagian dari negara yang membuka konsulat di provinsi selatan Maroko, khususnya di Dakhla pada Maret 2020. Pembukaan konsulat tersebut mencerminkan dukungan Liberia yang teguh bagi integritas teritorial Maroko.
Pada hari Rabu, Saint Kitts dan Nevis, negara dengan dua pulau di Karibia, juga memperbarui dukungannya bagi integritas teritorial Maroko, serta pengakuannya atas kedaulatan Maroko atas provinsi selatannya sesuai dengan rencana otonomi.
Posisi Maroko di Sahara Barat telah mengumpulkan dukungan signifikan dari semakin banyak negara di komunitas internasional.
Dengan momentum ini, awal bulan ini, Maroko menegaskan bahwa mereka tidak akan menerima solusi apa pun di luar kerangka inisiatif otonomi Maroko. Delegasi yang dipimpin oleh Bourita menegaskan kembali posisi Maroko selama pertemuan dengan Utusan PBB untuk Sahara Barat Staffan de Mistura di Rabat.
Setelah pertemuan tersebut, Kementerian Luar Negeri Maroko menekankan keteguhan posisi Maroko, menolak solusi apa pun di luar kerangka Rencana Otonomi Maroko.***
0 Komentar